The mystical Gunung Padang
Setelah menempuh perjalanan panjang dari Jakarta lewat Ciawi ke Cianjur tiba juga di Stasiun Lampegan. Tujuan pertama dari tur hari ini. Pada Stasiun yang masih beroperasi ini ada terowongan yang bernama Lampegan, kita masuk ke dalam terowongan semakin ke dalam udara jadi semakin lembab dan dingin gak berani terlalu jauh.
Sampai di gerbang Gunung Padang cuaca sudah mendung tebal, bener aja saat kita lagi makan siang di rumah penduduk sebelum naik ke Gunung Padang hujan turun deras. Terpaksa nunggu hujan reda dulu baru bisa naik. Di awal tangga naik sebelah kiri ada sumur keramat, katanya bisa menyembuhkan penyakit dan lancar jodoh! Tangga menuju pelataran Gunung Padang ada dua, yang masih ori sama yang udah dirapihin, karena abis ujan dan licin maka kita naik yang lebih landai aja, tangga yang asli tersusun dari batu-batuan, lebih curam dan berlumut jadi cukup riskan kalo hujan. Sebenernya sih gak tinggi-tinggi amat tapi kok ya lumayan capek naik ke atas, tapi semua terbayar demi ngeliat pemandangan di atas Gunung Padang. Breathtaking, apalagi waktu itu abis ujan jadi kabutnya menambah suasana jadi mistis. Ini adalah pelataran pertama Gunung Padang, untuk saat ini ada lima pelataran yang sudah terbuka. Konon dibawah ada beberapa pelataran lagi macam piramid gitu. IMO, kalo liat dari susunan batunya yang rapih emang kayaknya ini bukan gunung, tapi bangunan buatan manusia (atau alien).
Ada lima teras di Gunung Padang, teras pertama dan teras kedua jaraknya lumayan pake naik tangga sementara teras-teras berikutnya jaraknya gak jauh. Di sisi kanan tangga ke teras kedua tersusun tumpukan batu ini
Sampe di pelataran atas kayak begini pemandangannya. *menghela nafas*