Mudahnya perpanjang paspor
Perpanjang paspor ternyata semudah itu sekarang. Setelah beberapa kali proses perpanjangan gue selalu menggunakan jasa travel untuk membantu, kali ini jalan sendiri dan mudah!
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat antrian imigrasi, bisa mengunduh aplikasinya atau melalui situs antrian.imigrasi.go.id. Disarankan sih lewat aplikasi siapa tahu nanti petugas di kantor imigrasi pengen cek antrian dari hp.
Perlu diperhatikan bahwa slot antrian biasanya dibuka di sore hari sekitar pukul 18:00 – 18:30 WIB untuk kantor imigrasi Gajah Mada, Jakbar dan pada hari Jumat sore tiap minggunya untuk Mal Pelayanan Publik, Jaksel.
Pertama kali coba urus perpanjangan paspor sendiri gue coba di Kantor Imigrasi Gajah Mada, kali kedua cobain yang di Mal Pelayanan Publik, Jaksel. Dari dua tempat ini terlihat nyata bedanya. Mal Pelayanan Publik sangat baik pelayanannya dan cepat, sementara yang satunya mungkin masih beradaptasi dengan sistem baru, jadi masih kurang.
Setelah dapet antrian di Mal Pelayanan Publik, yaitu hari Kamis jam 11.00 siang gue hadir jam 10.30 di lokasi. Masuk pintu lobi lalu ke arah kanan ambil antrian. Bingung? tenang selalu ada petugas yang siap sedia membantu newbie yang kebingungan. Setelah bilang mau perpanjang paspor, pak petugas mencetin tombol di layar untuk lantai 3, tempat kounter imigrasi berada. Lalu diarahkan untuk menuju lift di sebelah kanan pintu masuk. Di lantai bawah suasananya cukup ramai, tempat duduk yang disediakan lumayan penuh.
Di lantai 3, disambut meja informasi. Kebetulan saat itu tidak ada yang jaga jadi langsung cari konter imigrasi di sebelah kanan. Gak sampai lima menit, nomor antrian gue dipanggil. Disambut petugas yang menanyakan apakah sudah antri via aplikasi dan nama. Setelah mencentang nama di daftar yang ada di mejanya (rupanya nama antrian dari aplikasi dicetak) lalu gue menyerahkan fotokopi ktp, fotokopi paspor dan ktp asli untuk dicocokkan. Berhubung ternyata penulisan tempat lahir gue di KTP dan paspor lama beda, maka fotokopi akte kelahiran diminta juga. Ah ya bagi yang gak baca persyaratan lebih dulu atau kurang fotokopi berkas, di sini ada mesin fotokopi yang bisa digunakan *kayaknya sih gratis*. Untuk jaga-jaga sebaiknya bawa semua dokumen disyaratkan di sini, asli dan fotokopi. Fotokopinya di kertas A4 ya, tidak perlu digunting. Sebutkan juga jenis paspor yang dikehendaki, e-paspor, paspor biasa 48 halaman atau yang 24 halaman. Petugas akan tanya lagi sih, tapi sebaiknya disebutkan juga mau paspor jenis apa. Abis itu udah, kemudian disuruh tunggu untuk dipanggil foto. Pengumpulan berkas ini cepet banget.
Nah nunggu giliran foto ini yang bikin pegel. Gue nunggu dari jam 10.30 sampai jam 12.00 baru dipanggil. Jadi pegel karena bangkunya tanpa senderan, dan heran juga kenapa orang-orang lama banget di bagian foto ini. Sementara gue waktu dipanggil cuma ditanya nama apakah sudah benar, foto, rekam sidik jari lalu dikasih lembaran tagihan. Udah. kelar.
Setelah dapet lembar tagihan, tinggal bayar di atm/bank. Di lantai bawah MalĀ ini ada Bank DKI jika ingin setor langsung. Kalo gue bayar lewat internet banking yang ternyata udah bisa buat bayar penerimaan negara. Paspor akan siap untuk diambil 4 hari dari hari pembayaran.
Imigrasi Jaksel juga ada pelayanan dengan Whatsapp Gateaway Service di nomorĀ 0813 8171 0123 caranya tinggal
KETIK :
1041000000XXXXXX (NO PERMOHONAN)
KIRIM KE NOMER
0813 81710123 (sumber: Imigrasi Jakarta Selatan)
Kayak gini tampilannya:
Di hari pengambilan paspor gue balik lagi ke Mal Pelayanan Publik. Kali ini tanpa ambil nomor antrian langsung ke lantai 3 disambut petugas di informasi yang minta untuk mengisi buku tamu. Lalu ke meja sebelah konter imigrasi yang ada papan tulisan “pengambilan paspor” kasih lembar tagihan, petugas mencari, paspor lama dan baru diserahkan, tanda tangan di buku catatan pengambilan lalu selesai. Gak sampe 10 menit. Keren.
Mal Pelayanan publik ini sangat membantu untuk yang gak punya waktu satu harian untuk mengurus dokumen-dokumen negara. Pelayanannya baik, tidak bertele-tele, gak diselak calo (seperti yang gue alami di Gajah Mada) dan gak perlu repot isi formulir.